Jumat, 30 Januari 2015

DOSA YANG PALING BESAR



Dosa adalah satu kata yang biasanya digunakan dalam konteks keagamaan untuk menjelaskan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum agama, atau yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral.
Dosa sering digunakanuntuk mengacu kepada perilaku yangdianggap salah atau dilarang dalam agama, terutama dalam Islam dan Kristen. Dalam agama monoteistik, cara perilaku sehari-hari diatur oleh Tuhan.



Derhaka Terhadap Ibu Bapak

Menurut Al Qurthubi, derhaka kepada kedua ibu bapa ialah menyalahi perintah keduanya, sebagaimana bakti keduanya bererti mematuhi perintah mereka berdua. Berdasarkan ini jika keduanya atau salah seorang dari mereka menyuruh anaknya, maka anaknya wajib mentaatinya, jika perintah itu bukan maksiat. Meskipun pada asalnya perintah itu termasuk jenis mubah (harus), begitu pula bila termasuk jenis mandub (sunat). Jika melanggar perintah kedua ibu bapa sudah dianggap derhaka apatah lagi membenci keduanya terutama ketika mereka berdua telah tua dan memerlukan bantuan dan pembelaan.

Dalam sebuah hadis dijelaskan, Rasulullah SAW bersabda: Dari Abdullah bin Amr, ia berkata: seorang lelaki datang kepada Rasulullah, lalu berkata: "Wahai Rasulullah, aku datang untuk berjihad bersama baginda kerana aku ingin mencari redha Allah dan hari akhirat. Tetapi aku datang kesini dengan meninggalkan ibu bapaku dalam keadaan menangis". Lalu sabda baginda: "Pulanglah kepada mereka. Jadikanlah mereka tertawa seperti tadi engkau jadikan mereka menangis". (Hadis Riwayat Ibnu Majah)

Jadi perintah ibu atau bapa yang bukan bersifat maksiat atau mempersekutukan Allah, maka kita wajib mentaatinya. Namun jika perintah nya bersifat melawan kehendak dan hukum agama, maka tolaklah dengan cara yang baik.

Di dalam Islam orang yang derhaka dan membenci kepada kedua ibu bapanya termasuk ke dalam kategori dosa besar setelah mensyirikkan Allah, dan akan di masukkan ke dalam neraka. Firman Allah SWT maksudnya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah (uff) dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia". (Al Isra' 23)

Orang yang tidak menghormati ibu bapa akan dilaknat oleh Allah SWT.dan hidupnya di dunia ini tidak akan ada keberkatan kerana reda Allah SWT bergantung kepada reda kedua ibu bapa kepada anaknya.
Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda yang bermaksud : “ Barangsiapa membuat ibu bapanya gembira (memberi keredan), maka sesungguhnya ia membuat reda Allah. Barangsiapa menyakitkan hati ibu bapanya, maka sesungguhnya ia membuat kebencian Allah”  (Hadis riyawat Bukhari )

Anak derhaka tidak akan mencium bau syurga dan haram baginya untuk memasuki syurga Allah SWT.
Nabi SAW memberi wasiat kepada Sayyidina Ali k.wj : "Wahai Ali ! Saya melihat tulisan pada pintu syurga yang berbunyi "Syurga itu diharamkan bagi setiap orang yang bakhil (kedekut), orang yang derhaka kepada kedua orang tuanya, dan bagi orang yang suka mengadu domba (mengasut)."

Nabi SAW bersabda, “Aku beritahukan kepadamu tiga macam dosa yang paling besar, yakni: Mengada-adakan sekutu bagi Allah SWT, tidak patuh kepada kedua orangtuamu, dan memberikan kesaksian palsu.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Semoga Bermanfaat !

Rabu, 28 Januari 2015

Jangan Biarkan Adat Istiadat Mengatur Kita.




Hadirnya Rosululloh Shollalloohu 'alaihi wa aalihii wasallam dalam Pemakaman Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki Ketika Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki akan dikebumikan, ada beberapa orang dari keluarga beliau yang ikut turun keliang kubur dalam proses pemakaman,
diantaranya adalah, Sayyid Ahmad,Sayyid Muhammad Alaydrus,Syech Ahmad Musa,dll,dan juga Habib Ali al-Jufri ( Hadromaut) .

lanjut cerita, ketika Habib Ali ini hendak membuka kain kafan Abuya, maka ia jatuh tak sadarkan diri sambil berteriak, dan tak lama ia siuman dari pingsannya, setelah proses pemakan selesai dan orang-orang yang melayatpun mulai meninggalkan tempat,ada salah seorang bertanya kepada Habib Ali terkait dengan kejadian tadi ( berteriak dan tak sadarkan diri ). lalu Habib Ali berkata " Ketika saya hendak membuka kafan Abuya dari sisi wajah, tiba-tiba saya melihat Rosululloh Shollalloohu 'alaihi wa aalihii wasallam didepan saya, lalu beliau berkata kepada saya : Tinggalkan ini Ali,biar saya yang menggurusnya," saya terharu dengan kejadian ini dan akhirnya saya tak sadarkan diri ". ( al-injaz fi karoomati Fakhril Hijaz ).

Alfatihah Ila Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki semoga Alloh meratakan rohmatNya kepadanya,meninggikan derajatnya,menempatkan beliau bersama baginda Rosululloh shollallohu alaihi wa aalihi wasallam,dan bersama para syuhada',sholihin, dan semoga kita mendapat keberkahannya,rahasia-rahasianya,serta cahaya-cahaya ilmunya,didalam agama,dunia dan akhirat, bisirril faatihah.

Sabtu, 24 Januari 2015

Keajaiban Bersedekah Tiga Buah Roti

Terhindar dari sebuah bahaya, adalah kemauan setiap manusia. Begitu juga dengan kisah islami berikut ini yang diluar pemikiran kita, kenapa bisa seperti itu. Tidak lain karena dia bersedekah hanya tiga potong roti.
Kita mulai kisahnya.....



Seperti yang diceritakan dalam kitab Durratunnasyi'in bahwa pada suatu ketika Nabi Isa as pernah berjalan melewati suatu desa. Di desa tersebut ternyata terdapat tukang cuci yang cukup meresahkan warga setempat. Akhirnya warga mengadu kepada Nabi Isa as. Mereka meminta agar Nabi Isa as berdoa kepada Allah SWT supaya tukang cuci itu pergi dan tak pernah kembali lagi.

"Wahai Isa, tukang cuci itu selalu menahan air, ia meludahi dan mengotorinya. Oleh sebab itu berdoalah kepada Allah SWT agar ia tidak bisa kembali, "ujar mereka penuh harap.
Sesuai dengan permintaan mereka, Nabi Isa as pun berdoa kepada Allah SWT.
"Ya Allah, kirinkanlah seekor ular kepada tukang cuci itu dan jangan Engkau biarkan dia kembali lagi dalam keadaan hidup."

Pada waktu itu, si tukang cuci sedang pergi untuk mencuci pakaian di dekat air sambil membawa tiga potong roti. Tiba-tiba saja datanglah seseorang yang ahli ibadah (abid) menghampirinya. Ternyata abid itu baru saja melakukan ibadah di gunung.

"Wahai Tuan, apakah Tuan punya suatu makanan yang bisa diberikan kepadaku? Aku belum makan sesuatu pun, "terang abid kepadanya.
Tanpa banyak pikir, tukang cuci itu langsung memberunya sepotong roti miliknya.
"Ambillah sepotong roti ini, "katanya.

Karena merasa senang dengan kebaikan itu, abid langsung mendoakan tukang cuci tersebut.
"Semoga Allah SWT mengampuni dosamu dan membersihkan hatimu."

Tak lama kemudian, tukang cuci itu kembali memberi roti untuk yang kedua, lalu si Abid berdoa lagi,
"Semoga Allah SWT mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang."
Kemudian ketika tukang cuci itu hampir selesai mencuci pakaian, ia memberikan lagi sepatong roti kepada abid untuk yang ketiga kalinya. Abid pun lagi-lagi berdoa,
"Wahai tukang cuci, semoga Allah SWT membangunkan kamu sebuah istana di surga-Nya."

Selanjutnya, tukang cuci itu kembali ke kampungnya. Para penduduk sangat kaget oleh kehadirannya karena biasanya doa Nabi Isa as sangatlah makbul. Warga pun melaporkan kedatangan tukang cuci kepada Nabi Isa as.
"Wahai Nabi Isa, si tukang cuci itu kembali lagi ke kampung."
"Kalau begitu, panggillah dia dan suruh menghadap kepadaku, "jawab Nabi Isa as.

Penduduk kampung pun segera memanggil si tukang cuci dan menghadap Nabi Isa as.
"Wahai tukang cuci, ceritakan kepadaku akan kebaikan-kebaikan apa saja yang telah engkau perbuat pada hari ini?" tanya Nabi Isa as.
Si tukang cuci itu kemudian menceritakan semua yang telah dia perbuat, termasuk menceritakan pertemuannya dengan seorang abid.
Diampuni Allah SWT
Setelah mendengar semua penjelasan si tukang cuci, Nabi Isa as kemudian berkata kepadanya,"Bawalah kemari tasmu itu."

Si tukang cuci memberikan tasnya kepada Nabi Isa as, lalu Sang Nabi membuka tasnya. Ternyata di dalam tas si tukang cuci ada seekor ular berwarna hitam yang terbelenggu dengan rantai besi.


Nabi Isa as adalah salah satu nabi pilihan dan rupanya diberikan mukjizat untuk bisa berbicara kepada binatang layaknya Nabi Sulaiman as. Nabi Isa as bertanya kepada ular hitam itu.
"Wahai ular hita, bagaimana engkau bisa seperti ini? Bukankah engkau dikirim Allah SWT untuk menggigit tukang cuci ini?" tanya Nabi Isa as.

"Ya, benari Nabiyullah...akan tetapi tiba-tiba datang seorang ahli ibadah turun dari gunung dan meminta makan kepada tukang cuci, lalu orang itu mendoakan tukang cuci itu sebanyak tiga kali. Sementara itu, ada seorang malaikat berdiri di samping ahli ibadah itu dan mengaminkan doanya, "kata si ular.

Ular itu kembali berkata,
"Kemudian Allah SWT mengutus seorang malaikat kepadaku dan dia membelengguku dengan rantai besi yang dibawanya."

Kemudian Nabi Isa as berkata kepada tukang cuci,
"Mulailah kamu beramal dengan baik karena Allah SWT, karena Dia telah mengampunimu."


Siasat Setan Agar Manusia Menjadi Malas



Setan atau iblis adalah musuh terbesar umat manusia. Setiap gerak-gerik selalu diawasi dan di goda ke jalan yang sesat. Dibutuhkan suatu pengendalian dan selalu intropeksi biar jauh dari godaan yang terkutuk.


Kisahnya

Diriwayatkan dalam kitab Durrah An Nashihin bahwa pada suatu saat, Rasulullah SAW bertemu dengan beberapa setan. Setan itu terlihat sedang berdiskusi dan menyiapkan rencana untuk menggoda manusia. Rasulullah SAW pun menanyakan apa rencana setan tersebut.
"Wahai setan laknatullah, apa yang sedang engkau lakukan?" tegur Rasulullah SAW.
"Aku sedang merencanakan sesuatu, ya Rasulullah, "balas setan dengan jujur.
"Apa yang engkau rencanakan dengan umatku?" tanya Rasulullah SAW lagi.
"Wahai kekasih Allah, aku akan berkeliling untuk mencari orang yang akan pergi ke majelis ilmu, "ujar setan yang mulai ketakutan.

Memang sudah kehendak dari Allah SWT, tiap kali setan ditanya oleh Nabi dan Rasul selalu berkata jujur dan tidak bisa berbohong lagi karena menurut beberapa riwayat kalau setan berani mengucapkan bohong maka mereka akan disulut dengan api di tempat itu jaga tidak pake nanti.

Rasulullah SAW pada saat itu juga melihat para setan sedang membawa seutas tali, sebuah pengait, segenggam paku, dan segenggam serbuk. Rasulullah SAW menanyakan untuk apa barang-barang tersebut.

"Apa yang akan engkau lakukan kepada umatku dengan barang-barangmu itu,"papar Rasulullah SAW dengan nada keras dan tegas.

Mendengar nada Rasulullah SAW yang meninggi, para setan itu semakin terlihat ketakutan. Mereka lantas berterus terang dan tidak berani menyembunyikan rencana mereka.

Rencana Setan
Betul jua, akhirnya setan berkata dengan jujur mengenai siasat yang akan dijalankan kepada umat Nabi Muhammad SAW.
"Ya Rasulullah, dengan seutas tali ini aku akan mengikat siapapun yang akan pergi ke majelis ilmu, maka dia akan merasakan badannya berat untuk digerakkan sehingga mengurungkan niatnya untuk mengaji, "jawab setan.

"Apakah hanya dengan itu? "tanya Rasulullah SAW lagi.
"Apabila seutas tali itu tak mampu menghentikan langkah umatmu pergi ke majelis ilmu, maka aku akan gunakan pengait ini untuk menarik punggungnya dari belakang, sehingga dia menjadi malas untuk meneruskan perjalanan dan kembali ke rumahnya, "jelas setan yang tak menutupi sesuatu pun.

"Lalu bagaimana jika umatku tidak terpengaruh dengan pengait itu? "ujar Rasulullah SAW.
"Jika ada umatmu yang berhasil mematahkan pengaitku dan duduk di majelis ilmu itu, maka aku akan meletakkan paku-paku ini di bawah tempat duduknya agar ia tidak merasa betah di majelis itu dan memilih untuk pulang, "jelas setan lagi.
Senjata Pamungkas Setan
"Wahai setan laknatullah, ketahuilah bahwa perangkapmu itu tidak akan mampu menggoyahkan umatku yang ikhlas, "ujar Rasulullah SAW.
"Ya Rasulullah, jika semua itu berhasil dilalui umatmu, ada satu lagi perangkapku, "sergah setan yang lain.
"Apakah itu?" tanya Rasulullah SAW.

"Yaitu aku akan menaburkan serbuk-serbuk ini di kedua mata umatmu sehingga mereka merasa mengantuk dan tidak menyimak apa yang disampaikan pembawa dakwah, "tukas setan.

Setelah mendengar penjelasan setan, Rasulullah SAW menegaskan kepada umatnya untuk memperbanyak membaca ta'awudz untuk menghindari godaan setan. Selain itu, Rasulullah SAW dalam haditsnya menjanjikan kepada hambanya yang rajin menghadiri mejelis taklim dengan balasan kemudahan menuju surga.

Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang menitis jalan mencari ilmu, maka Allah SWT akan memudahkan baginya jalan ke surga."
(HR. Muslim).
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright 2013 Islam: Januari 2015 Template by Badar Jailani. Powered by Blogger