Posted by Badar Jailani. Category:
Kisah Islami
Terhindar dari sebuah bahaya, adalah kemauan setiap manusia. Begitu juga dengan kisah islami berikut ini yang diluar pemikiran kita, kenapa bisa seperti itu. Tidak lain karena dia bersedekah hanya tiga potong roti.
Kita mulai kisahnya.....
Seperti
yang diceritakan dalam kitab Durratunnasyi'in bahwa pada suatu ketika Nabi Isa
as pernah berjalan melewati suatu desa. Di desa tersebut ternyata terdapat
tukang cuci yang cukup meresahkan warga setempat. Akhirnya warga mengadu kepada
Nabi Isa as. Mereka meminta agar Nabi Isa as berdoa kepada Allah SWT supaya
tukang cuci itu pergi dan tak pernah kembali lagi.
"Wahai
Isa, tukang cuci itu selalu menahan air, ia meludahi dan mengotorinya. Oleh
sebab itu berdoalah kepada Allah SWT agar ia tidak bisa kembali, "ujar
mereka penuh harap.
Sesuai
dengan permintaan mereka, Nabi Isa as pun berdoa kepada Allah SWT.
"Ya
Allah, kirinkanlah seekor ular kepada tukang cuci itu dan jangan Engkau biarkan
dia kembali lagi dalam keadaan hidup."
Pada
waktu itu, si tukang cuci sedang pergi untuk mencuci pakaian di dekat air
sambil membawa tiga potong roti. Tiba-tiba saja datanglah seseorang yang ahli
ibadah (abid) menghampirinya. Ternyata abid itu baru saja melakukan ibadah di
gunung.
"Wahai
Tuan, apakah Tuan punya suatu makanan yang bisa diberikan kepadaku? Aku belum
makan sesuatu pun, "terang abid kepadanya.
Tanpa
banyak pikir, tukang cuci itu langsung memberunya sepotong roti miliknya.
"Ambillah
sepotong roti ini, "katanya.
Karena
merasa senang dengan kebaikan itu, abid langsung mendoakan tukang cuci
tersebut.
"Semoga
Allah SWT mengampuni dosamu dan membersihkan hatimu."
Tak
lama kemudian, tukang cuci itu kembali memberi roti untuk yang kedua, lalu si
Abid berdoa lagi,
"Semoga
Allah SWT mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang."
Kemudian
ketika tukang cuci itu hampir selesai mencuci pakaian, ia memberikan lagi
sepatong roti kepada abid untuk yang ketiga kalinya. Abid pun lagi-lagi berdoa,
"Wahai
tukang cuci, semoga Allah SWT membangunkan kamu sebuah istana di
surga-Nya."
Selanjutnya,
tukang cuci itu kembali ke kampungnya. Para penduduk sangat kaget oleh
kehadirannya karena biasanya doa Nabi Isa as sangatlah makbul. Warga pun
melaporkan kedatangan tukang cuci kepada Nabi Isa as.
"Wahai
Nabi Isa, si tukang cuci itu kembali lagi ke kampung."
"Kalau
begitu, panggillah dia dan suruh menghadap kepadaku, "jawab Nabi Isa as.
Penduduk
kampung pun segera memanggil si tukang cuci dan menghadap Nabi Isa as.
"Wahai
tukang cuci, ceritakan kepadaku akan kebaikan-kebaikan apa saja yang telah
engkau perbuat pada hari ini?" tanya Nabi Isa as.
Si
tukang cuci itu kemudian menceritakan semua yang telah dia perbuat, termasuk
menceritakan pertemuannya dengan seorang abid.
Diampuni
Allah SWT
Setelah
mendengar semua penjelasan si tukang cuci, Nabi Isa as kemudian berkata
kepadanya,"Bawalah kemari tasmu itu."
Si
tukang cuci memberikan tasnya kepada Nabi Isa as, lalu Sang Nabi membuka
tasnya. Ternyata di dalam tas si tukang cuci ada seekor ular berwarna hitam
yang terbelenggu dengan rantai besi.
Nabi
Isa as adalah salah satu nabi pilihan dan rupanya diberikan mukjizat untuk bisa
berbicara kepada binatang layaknya Nabi Sulaiman as. Nabi Isa as bertanya
kepada ular hitam itu.
"Wahai
ular hita, bagaimana engkau bisa seperti ini? Bukankah engkau dikirim Allah SWT
untuk menggigit tukang cuci ini?" tanya Nabi Isa as.
"Ya,
benari Nabiyullah...akan tetapi tiba-tiba datang seorang ahli ibadah turun dari
gunung dan meminta makan kepada tukang cuci, lalu orang itu mendoakan tukang
cuci itu sebanyak tiga kali. Sementara itu, ada seorang malaikat berdiri di
samping ahli ibadah itu dan mengaminkan doanya, "kata si ular.
Ular
itu kembali berkata,
"Kemudian
Allah SWT mengutus seorang malaikat kepadaku dan dia membelengguku dengan
rantai besi yang dibawanya."
Kemudian
Nabi Isa as berkata kepada tukang cuci,
"Mulailah
kamu beramal dengan baik karena Allah SWT, karena Dia telah mengampunimu."
0 komentar:
Posting Komentar